Rabu, 30 Oktober 2013

TUGAS II


Pengorganisasian Struktur Manajemen
A.    Definisi pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Aspek utama proses penyusunan organisasi adalah patementalisasi dan pembagian kerja. Pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1. Cara menajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
2. Bagian organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.   Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para karyawan.
4. Cara dalam para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat mencapai tujuannya.
1.      Pembagian kerja.
2.      Departementalisasi.
3.      Bagan organisasi formal.
4.      Rantai perintah dan kesatuan perintah.
5.      Tingkat-tingkat hirarki manajemen.
6.      Saluran komunikasi.
7.      Penggunaan komite.
8.      Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal.



B. Definisi Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Menunjukann kerangka dan susunan perwujudan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas dan wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor struktur organisasi
1.   Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2.    Teknologi yang digunakan.
3.    Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4.    Ukuran organisasi.
Unsur-unsur Struktur Organisasi
1.   Spesialisasi kegiatan.
2.   Standardisasi kegiatan.
3.   Koordinasi kegiatan.
4.   Sentralisasi dan desentralisasi.
5.   Ukuran satuan kerja.

B.  Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen
 Setelah kita telah mempelajari perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen,tentunya kita harus mempelajari fungsi manajemen lainnya.Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan.pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau orang-orang yang menjalankan manajemendalam setiap organisasi.Fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian,yang sama pula pentingnya dengan fungsi perencanaan karena dalam pengorganisasian seluruh sumber(resources) baik berupa manusia maupun yang nonmanusia harus diatur dan paduakan sedemikian rupa untuk berjalannnya suatu organisasi dalam rangkai pencapaian tujuannya.

Actuating  Dalam Manajemen
A.Definisi Actuating
merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. 
B.  Pentingnya Actuating
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
1.  Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2.  Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
3.   Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
4.   Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
5.   Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
C.Prinsip Actuating
   Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
1. Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
3. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
4. Menghargai hasil yang baik dan sempurna
5. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
6. Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
7. Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

Mengendalikan Fungsi Manajemen
A.   Definisi Mengendalikan
Perolehan dan penggunaan informasi untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku manajemen. Fungsi-Fungsi Manajemen Kegiatan dalam fungsi Pengendalian/Pengawasan (Controlling) :
  • Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
  • Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
  • Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.
B.     Langkah-langkah dalam kontrol
Langkah – langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 8 elemen, yaitu
1.      mengidentifikasikan tujuan dan strategi
2.      Penyusunan program
3.      Penyusunan anggaran
4.      Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
5.      pengukuran prestasi
6.      analisis dan pelaporan
7.      tindakan koreksi
C.    Tipe-tipe control
Pengendalian Tugas proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan secara efektif dan efisien.
D.    Kontrol proses manajemen
Proses Pengendalian Manajemen :
1.      Perencanaan Strategi
2.      Penyusunan Anggaran
3.      Pelaksanaan Anggaran
4.      Evaluasi Kinerja
DAFTAR PUSTAKA
Ernie Tisnawati S, Kurniawan Saifullah. 2009. Pengantar Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Edmondson, Amy C. 2002. The Local and Variegated Nature of Learning in Organizations: A Group-Level Perspective. Organization Science, Vol. 13, No. 2 (Mar – Apr).
Holmes, Gary dan Nick Hooper. 2000. Core Competence and Education. Higher Education, Vol. 40, No. 3 (October).
Marquardt. M. J, dan Angus, R. 1994. Building the Global Learning Organization. New York. Mc Graw-Hill Companies Inc.
Spencer, Lyle M. dan Spencer, Signe M. 1993. Competence at Work: Models for Superior Performance, New York: John Wiley & Sons.
Terry, George R. 1968. Principles of Management. Saduran Drs. Sujai. Bandung: Penerbit Grafika.


TULISAN
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen. Yang kalau digambarkan sebagai berikut:
 
Dengan melihat gambaran proses input menjadi output, terlihat bahwa proses manajemen (kegiatan pengolahan merupakan tugas seorang manajer. Jadi manajer melaksanakan kegiatan planning, organizing, leading dan controlling melalui peranan yang harus dilakukan antar pribadi (hubungan interpersonal) yang sangat membantu melaksanakan tugas pekerjaan, pemberian informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan pekerjaan terutama informasi mengenai policy perusahaan (informational role), dan peranan ketiga yang harus dilakukan seorang manajer yang tidak kalah pentingnya adalah cara manajer mengimplementasikan suatu keputusan perusahaan di dalam kegiatan perusahaan (Decesion Role).
 
Jenjang manajemen dalam organisasi pada dasarnya terjadi menjadi 3 bagian seperti yang tergambar di bawah ini:
Sedangkan manajer madya disebut sebagai manajer administrasi yang meliputi manajer-manajer divisi yang bertanggung  jawab terhadap pelaksanaan oprasionil rencana yang telah disusun Top Manajer.
Terakhir adalah manajer  lini oprasional yang bertugas mengawasi pelaksanaan kegiatan oprasional yang telah dilakukan oleh karyawan sehari-hari.


ACTUATING
Dalam perusahaan

ACTUATING (PENGARAHAN / PENGGERAKAN)                                               
Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan pengarahan yang tepat kepada para karyawan yang ada agar tujuan dari perusahaan tersebut akan cepat tercapai dengan seefektif dan seefisien mungking. Berikut ini adalah beberapa elemen pengarahan dalam manajemen:
COORDINATING                                                                                         Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan  perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai
MOTIVATING                                                                                                Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup maka kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal.
COMMUNICATION                                                                                              Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan teamwork atau kerjasama yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan.
COMMANDING                                                                                                          Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi perusahaan.
Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dan tujuan , visi dan misi yang jelas dari suatu manajer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan itu sendiri, antara lain teamwork yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. Karena decision makin dan teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan untuk mencapai goal atau tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.