Efek rumah kaca merupakan gejala
peningkatan suhu dipemukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2
(karbon dioksida) di atmosfer. Gejala ini disebut efek rumah kaca karena
diumpamakan dengan fenomena yang terjadi di dalam rumah kaca. Pada rumah kaca, sinar matahari dapat dengan mudah masuk ke dalamnya. Sebagian
sinar matahari tersebut digunakan oleh tumbuhan dan sebagian lagi dipantulkan
kembali ke arah kaca. Sinar yang dipantulkan ini tidak dapat keluar dari rumah
kaca dan mengalami pemantulan berulang-ulang. Energi yang dihasilkan
meningkatkan suhu rumah kaca sehingga rumah kaca menjadi panas.
Di bumi, radiasi panas yang berasal dari
matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding kaca rumah kaca. Radiasi
panas tersebut tidak diserap seluruhnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan
oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas
yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah.
Sebagian radiasi infra merah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas
(disebut: gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling penting di atmosfer
adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak
dapat menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut
dipantulkan kembali ke bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu di
permukaan bumi meningkat atau yang disebut dengan pemanasan global (global
warning).
- Pertama
- Kedua
Sedangkan “biasanya” jika Negara berkembang semakin menderita, semakin terbuka peluang Negara maju tersebut memberikan bantuan dan mencengkeramkan pengaruhnya. ( Meskipun bantuan yang diberikan sebenarnya “tidak terlalu banyak“. Contoh : keseluruhan bantuan Amerika ke semua Negara-negara di Afrika adalah 1,8 Milyar Dollar US setahun. Bandingkan, bantuan yang diberikan kepada hanya untuk “mitranya” Israel guna memperkuat pertahanan negaranya, juga = 1,8 Milyar Dollar US setahun ! ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar