Belakangan ini semakin akrab di telinga kita
nama-nama seperti : Sukhoi SuperJet 100, Russia, dan gunung Salak. Terlepas dari
peristiwa kecelakaan fenomenal Sukhoi SJ 100 yang menelan korban jiwa para
penumpang dan awak kapalnya, ada satu sisi menarik yang sepertinya asyik untuk
dibicarakan. Apalagi kalau bukan Mitos dan aura mistis Gunung Salak. Tidak bisa di pungkiri, Gunung Salak bisa
disebut sebagai salah satu gunung Angker di Indonesia yang telah menelan banyak
korban jiwa. Baik itu korban para pendaki gunung, para pelayat dan tentu saja
banyak pesawat terbang yang entah secara kebetulan mengalami kecelakaan di
gunung yang terletak di kabupaten Sukabumi dan Bogor tersebut.
Banyak yang mengira bahwa nama gunung salak berasal
dari keadaan banyaknya pohon salak di gunung tersebut. Ups, itu salah
sodara-sodara, kata Salak berasal dari bahasa Sangsakerta "SALAKA"
yang artinya perak. Jadi sejatinya, gunung itu bernama Gunung Perak. Yang menarik adalah, jika di bagian dunia lain terdapat satu spot bidang angker
yang banyak memangsa kapal laut dan pesawat terbang bernama segitiga Bermuda,
maka bisa di sebut, Gunung Salak adalah segitiga bermudanya Indonesia. Belasan
pesawat terbang telah hancur yang meminta puluhan korban. Belum lagi puluhan
pendaki dan para pelayat yang akan mencari pesugihan dan ilmu kadigdayaan yang
telah menjadi keangkeran gunung
yang memiliki tiga puncak tersebut.
Jika kita berbicara secara ilmiah, kenapa banyak
pesawat terbang yang mengalami kecelakaan di gunung tersebut, maka sebenarnya
jawabannya cukuplah simple, yaitu kenyataan bahwa wilayah Gunung salak
merupakan area yang ditetapkan sebagai tempat latihan penerbangan. Jadi sangat
wajar jika lebih banyak kecelakaan pesawat di daerah tersebut dibanding
daerah-daerah lainnya. Namun, jika kita bicara tentang mitos, mistis, tahayul dan magis, maka ada
beberapa mitos
gunung salak
yang cukup membuat kita merinding. Gunung salak
dahulu merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Padjajaran yang dipimpin oleh Prabu
Sri Baduga Maharaja atau lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi (1482-1521).
Dipercaya, gunung salak adalah salah satu tempat
mistis Prabu Siliwangi untuk mencari ilmu kadigdayaan dan kesaktian, dan banyak
tempat-tempat petilasan/pertapaan yang dipercaya dipakai oleh Prabu Siliwangi
di gunung tersebut, sehingga tak ayal rumor masyarakat menyebutkan bahwa Gunung
Salak memiliki aura mistis yang sangat pekat, sehingga tak sedikit orang-orang
yang masih mempercayai hal-hal gaib dan kesaktian turut mencari berkah
kadigdayaan serta pesugihan untuk kekayaan di area tersebut.
Belum lagi sejarah Prabu Siliwangi yang sangat misterius, karena seolah sosok
raja tersebut tidak dapat dibuktikan secara empiris, karena tidak adanya makam
alias wujud prabu Siliwangi hilang begitu saja ditelan alam, sehingga
sejarahnya hanya hadir dari mitos-mitos, legenda dan cerita-cerita rakyat.
Belum lagi beberapa legenda yang turut menyelimuti
gunung tersebut, seperti misteri harta karun gunung salak, dan bahwa
gunung salak adalah pusat kerajaan siluman, yang selalu mencari orang-orang
takabur dan sompral (bahasa sunda = sombong dan tidak menghargai tata krama
setempat) untuk dijadikan korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar